[TR] Gembes Kan Membawaku Kembali ke Jombang

Prolog: Berawal dari keinginan seorang teman yang ingin pergi ziarah ke Tebu Ireng di daerah Jombang (Jawa Timur), maka dia pun meminta saya untuk mengantarnya. Karena kemudian saya menyanggupinya, maka disepakatilah untuk memilih jadwal di penghujung tahun sebagai tanggal keberangkatan plus kereta GBMS (Gaya Baru Malam Selatan) sebagai moda transportasinya. Sengaja dipilih di akhir tahun, karena sekalian nanti merayakan malam pergantian tahun di sana (ini idenya dia sih). Sedang untuk GBMS alias Gembes dipilih karena ya cuma itu sepur ekonomi yang berangkat dari Jakarta & berhenti di kota Jombang. Lainnya adalah kelas ekse semua..

*anda tahulah, saya itu strata sosialnya berada di kelas apa..haha

Sekedar informasi, ini adalah kunjungan saya ke Jombang untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya saya pernah melakukannya pada tahun 2014 & 2015. Bedanya kalau khusus untuk ke Tebu Ireng sendiri, baru sekali yaitu pas pertama di tahun 2014. Sedang yang edisi kedua (2015), saya tidak mampir ke Tebu Ireng.

*maklum, waktu itu ke sana dalam rangka acara Muktamar NU & saya hadir yang kebetulan tempat acaranya diselenggarakan di daerah Tambak Beras dan alun-alun Jombang

Sedang untuk teman saya, dia pertama kali ke sana. Jadi makanya itu, dia minta antar saya karena saya sudah pernah ke sana..

Kalau naik Gembes? Jangan ditanya, kereta itu adalah kereta ekonomi jarak jauh yang paling sering saya naiki sejauh ini (5x). Uniknya, terakhir saya naik Gembes itu ya pas terakhir juga saya ke Jombang yaitu di tahun 2015. Selain itu, hari keberangkatannya juga sama sebagaimana sekarang yaitu di hari Jum'at.. Hehe

Ok deh dari pada kepanjangan prolognya, mending disimak saja ceritanya..

Pagi itu di hari H keberangkatan (Jum'at 30 Desember 2016), wajah lesu, pucat dan seperti tak bergairah menghinggapi diri saya. Itu dikarenakan bukan saya tak bersemangat dalam menghadapi trip ini. Tapi dikarenakan malamnya saya nyaris nggak bisa tidur akibat sakit gigi saya kambuh (sudah hampir 1 bulan ini saya sering sakit gigi). Walau kemudian saya segera menyiapkan obat-obatan untuk penangkal dan peredamnya, tetap saja "musibah" ini mengganggu rencana dan persiapan trip saya hari itu. Dan walau bagaimana pun juga, saya harus tetap fight berangkat karena trip ini sudah saya rencanakan jauh-jauh hari. Lagi pula kalau dibatalkan, kan kasihan teman sayanya juga. Kan tadinya dia yang punya rencana..

Tapi memang sebenarnya pas paginya itu kondisinya sudah agak baikan sih, cuma rasa khawatir tetap saja ada. Takutnya saya tidak bisa menikmati perjalanan dan liburan ini nantinya. Tapi waktu itu saya juga berharap, semoga pas di perjalanan nanti sitkonnya makin membaik alias sembuh.. Hehe

*kelak teman saya pun ternyata mengalami nasib "serupa" dengan saya..haha
 

Dan setelah semuanya siap (packing sudah disiapkan sejak sehari sebelumnya) terus pamit sama orang rumah, maka keluarlah saya dari rumah untuk memulai petualangan liburan di penghujung tahun 2016 ini. Saat itu waktu menunjukan jam 6 pagi lewat. Namun baru saja saya tiba di jalan raya dan hendak naik angkot ke stasiun (rencananya mau naik KRL ke stasiun pemberangkatannya), tiba-tiba saja saya ingat kalau ternyata ada barang yang ketinggalan. Ya barang itu adalah peci alias kopiah..

Sebenarnya itu barang yang nggak terlalu urgent dalam trip ini. Cuma karena ini judulnya liburan tapi sambil wisata religi, rasa-rasanya koq nggak afdhol gitu kalau nggak pakai atau bawa barang tersebut. Sempat berfikir ingin balik ke rumah lagi buat mengambil barang itu. Tapi difikir-fikir lagi, malas juga dan selain itu jadi makan waktu nantinya. Dan akhirnya saya putuskan untuk tidak mengambil barang itu. Sebagai solusinya, saya akan pinjam punya teman yang di sana saja..


FYI: teman yang dimaksud adalah teman yang akan "menampung" saya selama saya (dan teman saya) berada sana..dan teman saya ini, sudah setia menjadi "guide tour" saya di dua edisi perjalanan saya ke Jombang sebelumnya

Skip

Setelah menempuh 3 jam lebih perjalanan dengan 5x naik turun angkutan umum (2x angkot & 3x KRL), akhirnya saya tiba juga di stasiun pemberangkatan kereta GBMS yaitu di stasiun Pasar Senen. Saat itu waktu keberangkatan masih 1,5 jam lagi. Karena masih cukup lama, akhirnya waktu yang ada saya pergunakan buat sarapan yang saya bawa dari rumah, cetak tiket Check In Mandiri serta membeli segala perbekalan di mini market stasiun. Oh iya saat itu, calon teman seperjalanan saya mengkonfirmasi kalau dia sudah berada di lokasi. Selanjutnya, dia izin ke saya mau boarding pass duluan (mungkin waktu itu sudah diperbolehkan) dan dia juga bilang mau nunggu saya di dalam saja (baca= area peron)..

Sekedar informasi; teman saya ini "aslinya" ngajak pacarnya buat trip kita ini. Hanya bedanya, sementara kita berdua ke Jombang sedang dia ke Jogja buat pulang kampung. Jadi ceritanya kita bertiga cuma samaan naik keretanya saja, sedang tujuannya berbeda-beda..

Setelah urusan saya semuanya beres, barulah kemudian saya yang boarding pass. Setelah masuk, nggak butuh lama buat saya untuk bertemu dengan teman saya itu. Dan setelah bertemu, tentu saja kita saling tegur sapa dan kemudian kita ngobrol ngalor ngidul (kebetulan waktu itu keretanya belum ada). Nah saat ngobrol itulah, belakangan saya baru tahu kalau ternyata teman saya juga mengalami nasib serupa seperti saya pas malamnya alias dia kena sakit gigi juga. Dan sama seperti saya, dia pun nggak bisa tidur juga semalaman karena penyakitnya itu. Bahkan gara-gara hal itu, dia bangun kesiangan dan hampir telat datang ke stasiun ini..

*nah lho, koq bisa senasib gitu ya kita? xixixi


Cukup lama kita menunggu kereta datang. Gara-gara itu, saya pun jadi mempridiksi kalau bang Gembes yang sebentar lagi kita akan naiki, akan telat berangkat dari stasiun ini. Dan benar saja pada akhirnya si Gembes memang telat berangkat dari Pasar Senen (walau cuma 5 menit), dikarenakan ia pas datang ke PSEnya mepet-mepet dengan jadwal keberangkatannya..

"Yo wislah, sing penting kita dadi lungo nang Jombang"..



plat name GBMS, kereta yang akan saya naiki hari itu

sebelum berangkat, selfie dulu ah.. hehe

Selama di perjalanan, seperti biasa saya selalu menikmati laju kereta yang saya naiki dengan sambil melihat pemandangan di balik jendela (kalau jalannya siang) plus sambil mendengarkan lagu via hp. Selain itu, tak lupa saya pun saling mengobrol dengan para penumpang yang duduk dekat saya walau hanya sekedar basa basi..

*kalau yang terakhir ini sih sudah "adat"nya di kereta ekonomi


saat kami berhenti di PGB hari itu

dan ini saat kami berhenti di stasiun terbesar di kab. Indramayu, yang juga jadi tempat pemberhentian resmi KA ini

suasana di stasiun Ketanggungan (kab. Brebes) kala itu, yang cukup sepi dari keramaian para calon penumpang..

*harap maklum, Ketanggungan kan cuma stasiun kecil

FYI : saya baru ngeh, kalau pas kereta berhenti di stasiun Cirebon Prujakan, saya tidak foto-foto.. padahal biasanya nggak pernah luput.. jadi sorry, pada trip ini nggak ada foto & caption pas kami berhenti di CNP

spot menarik di petak Brebes-Purwokerto yang sempat saya abadikan, pada perjalanan KA 174 hari itu

*sebenarnya banyak sih, spot-spot menarik di lintas ini..cuma yang saya ambil 2 foto ini thok.. hehe

Untuk perjalanan bang Gembesnya sendiri, Alhamdulillah di hari itu lancar-lancar saja. Dan selama di perjalanan pula, tidak ada hal-hal atau kejadian yang aneh yang mengganggu kenyamanan saya di kereta saat itu. Semuanya berjalan normal, sebagaimana lazimnya perjalanan kereta..


Cuma ada cumanya nih, belakangan saya baru ngeh kalau suara annoucher kereta volumenya kecil. Bahkan sepintas mirip suara radio. Awalnya saya nggak peduli, toh buat saya yang lumayan sering naik KA, suara pengumuman yang didengungkan oleh salah seorang kru KA untuk pemberitahuan akan pemberhentian kereta selanjutnya, tidaklah terlalu penting. Toh (istilahnya) saya sudah tahu akan turun dimana dan harus siap-siapnya kapan..

Cuma gara-gara masalah tersebut kemudian saya infokan ke pihak terkait (PT KAI) via Twitternya mereka, saya sampai didatangi oleh kru KA. Waktu itu kondektur kereta plus seorang polsuska sempat menghampiri saya dan kemudian menanyakan, "apakah disini ada yang menghubungi (call center KAI) 121?". Karena saya merasa tidak melakukannya, saya jawab; "oh tidak pak". Setelah itu kedua kru KA tersebut pergi meninggalkan saya..

Tapi belakangan saya baru sadar, kalau pertanyaan pak kondektur tersebut maksudnya adalah terkait cuitan saya di twitter itu. Soalnya tiba-tiba saja suara speaker di kereta jadi bagus. Mungkin ini langkah responsif mereka atas masalah yang saya ceritakan itu. Padahal tadinya cuitan saya itu hanya sekedar sebagai informasi saja, bukan sebagai keluhan dari saya pribadi. Tapi apa pun itu, saya tetap salut dan respek atas gerak cepat mereka dalam menanggapi aduan atau laporan dari para pelanggannya..


seperti inilah cuitan saya di Twitter kala itu

Ok back to trip..

Sebagaimana sempat disinggung di atas kalau perjalanan bang Gembes di hari itu lancar-lancar saja. Cuma karena ia rada telat berangkat dari jadwal yang semestinya, jadinya si doi pun tiba di stasiun-stasiun pemberhentiannya telat. Bahkan ini "konsisten" sampai saya dan teman saya turun di Jombang nanti. Untung keterlambatannya tidak sampai parah (kisaran 5 s/d 20 menit) dan untungnya juga kita tidak sedang diburu waktu.. Hehe

*ya iyalah, kita kan saat itu tidak sedang mau estafet naik kereta
  
suasana kami saat tiba di stasiun Purwokerto, di perjalanan hari itu

ternyata di PWT kami bersua KA Purwojaya jurusan Jakarta Gambir

suasana emplasemen PWT di sore hari itu


pada trip Gembes hari itu, saya sempat membeli jajanan ini di Reska seharga 20k.. sesuai merknya, jadi semacam Bakso plus kuahnya yang disajikan secara instan..

*waktu itu saya mencoba beli karena jajanan favorit saya yaitu Pop Mie sedang tidak ada..kalau cita rasanya bagaimana? menurut saya, ya lumayanlah..


kode nomor kereta saya ; K3 0 07 07 JAKK

penampakan bang Gembes saat berheti di stasiun Lempuyangan


suasana di salah satu sudut emplasemen LPN malam itu

Dan akhirnya kebersamaan kita dengan abang Gembes pun di hari itu harus tuntas, saat kami tiba di stasiun tujuan a.k.a stasiun Jombang pada jam 00:40. Lho koq cepat amat? Iya, soalnya mau apalagi yang diceritain? Kebetulan memang nggak ada hal-hal yang menarik atau unik yang saya temui, selain cerita soal suara speaker di atas. Apalagi kebetulan pula dari sejak Lempuyangan Jogja sampai saya turun di JG, saya lebih banyak tidur dan hampir tidak melakukan aktifitas apa-apa termasuk buat foto-foto sekali pun. Bahkan saya juga baru sadar kalau Lapka yang catat untuk trip KA ini, hanya tertulis sampai LPN saja. Sisanya saya blank bin luput.. Hehe

Tapi selain itu memang dalam trip ini saya juga kebetulan lebih sering terlibat ngobrol dengan penumpang sebelah saya. Bahkan saat ada "insiden" didatangi kru KA itu, saya sedang asyik ngobrol dengan yang bersangkutan. Nggak tahu, waktu itu orang tersebut selalu aktif ngajak ngobrol dengan orang-orang di sekitarnya termasuk saya. Orangnya lumayan asyik sih menurut saya. Soalnya selalu nyambung jika ngomongin sesuatu. Terus dia juga nggak segan-segan menceritakan panjang lebar soal latar belakang keluarganya (orang kaya begini, sulit dicari lho..apalagi kalau baru pertama kali kenal). Jujur buat saya, keberadaan dia waktu itu bikin saya nggak merasa bete selama di perjalanan..

Atleast itulah teman-teman, sepenggal kisah perjalanan saya dengan kereta bernomor Perka 174 yang saya lakukan pada satu hari jelang pergantian tahun 2016. Sebelum saya tutup di sesi ini (emang ada sesi berikutnya?), saya akan tampilkan dulu Lapkanya..

Pasar Senen 10.35
Pegaden Baru 12.13-12.15
Haurgeulis 12.28-12.30
Jatibarang 13.00-13.02
Cirebon Prujakan 13.37-13.46
Ciledug 14.11-14.14
Ketanggungan 14.30-14.32
Bumiayu 15.11-15.14
Purwokerto 15.53-16.18 x KA Purwojaya
Ijo 17.17-17.24 x KA Rangga Jati
Gombong 17.32-17.36 x KA Bengawan
Kutowinangun 18.00-18.08 x KA Logawa
Kutoarjo 18.28-18.33
Lempuyangan 19.33-19.39

*untuk sekuelnya, coba cekidot kemari gan

Zae Abjal
Zae Abjal Boleh saja miskin harta, gelar dan jabatan. Tapi saya tak mau miskin dalam ilmu, wawasan dan pengalaman.

3 comments for "[TR] Gembes Kan Membawaku Kembali ke Jombang"

Post a Comment